Digitalisasi Sawit Bantu Jaga Akuntabilitas dan Daya Saing Industri

Senin, 16 Juni 2025 | 10:26:29 WIB
Digitalisasi Sawit Bantu Jaga Akuntabilitas dan Daya Saing Industri

JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong percepatan digitalisasi sektor manufaktur nasional, dengan fokus khusus pada industri pengolahan kelapa sawit. Langkah strategis ini sejalan dengan inisiatif peta jalan Making Indonesia 4.0, yang bertujuan meningkatkan produktivitas, inovasi, dan daya saing industri sawit Indonesia di kancah internasional.

Peluncuran Sistem Digital Siprosatu untuk Industri Sawit

Direktorat Jenderal Industri Agro Kemenperin meluncurkan program digitalisasi industri hilir kelapa sawit melalui Sistem Informasi Produk Sawit dan Turunannya (Siprosatu). Sistem ini dikembangkan sebagai platform utama untuk pelaporan data neraca massa bahan baku dan produk secara real-time, membantu regulator melakukan pengawasan dan pengendalian yang lebih efektif.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, menjelaskan, “Siprosatu mampu melacak jejak produk sawit dari hulu hingga ke tangan konsumen akhir, sehingga memastikan rantai pasokan berlangsung secara transparan dan akuntabel.”

Siprosatu juga berperan penting dalam menjaga akuntabilitas penerimaan negara dari aktivitas produksi, konsumsi, distribusi, hingga ekspor produk turunan kelapa sawit seperti minyak goreng, oleofood, dan biodiesel.

Integrasi dengan Sistem Sertifikasi Berkelanjutan ISPO

Selain fungsinya sebagai alat pengawasan rantai pasokan, Siprosatu memiliki kemampuan integrasi dengan Sistem Informasi ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil), yang merupakan sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan. Integrasi ini diharapkan dapat memperkuat pengawasan dan pengelolaan industri kelapa sawit, khususnya dalam aspek keberlanjutan lingkungan dan sosial.

Putu menambahkan, “Integrasi ini akan memperkuat pengawasan industri sawit yang berorientasi pada keberlanjutan dan kepatuhan standar internasional.”

Kolaborasi dengan Siemens Indonesia untuk Pelatihan SDM

Kemenperin juga mendapat dukungan dari PT Siemens Indonesia dalam pengembangan platform digital ini. Siemens berperan aktif menyelenggarakan pelatihan dan bimbingan teknis untuk sumber daya manusia di sektor hilir kelapa sawit. Pendampingan ini bertujuan meningkatkan kapabilitas SDM agar dapat mengoperasikan teknologi digital dengan efektif sesuai prinsip Making Indonesia 4.0.

“Kolaborasi dengan Siemens sangat penting agar teknologi berjalan optimal dan SDM siap menghadapi era digitalisasi,” jelas Putu.

Siemens juga memberikan masukan teknis terkait hardware, software, dan humanware untuk mengoptimalkan sistem Siprosatu.

Kontribusi Industri Agro terhadap Perekonomian Nasional

Industri agro, termasuk pengolahan kelapa sawit, memiliki peran signifikan dalam perekonomian Indonesia. Pada kuartal pertama 2025, sektor ini mencatat pertumbuhan 4,69 persen dengan investasi mencapai Rp38,72 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 9,37 juta orang.

Kontribusi sektor agro terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sektor non-migas mencapai lebih dari 52 persen, menegaskan posisi strategisnya dalam penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Optimisme Digitalisasi Mendorong Pertumbuhan Industri Sawit

Putu Juli Ardika optimistis digitalisasi melalui Siprosatu akan mendorong peningkatan kinerja industri agro. “Digitalisasi bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan mendesak agar industri kita tetap kompetitif dan mampu beradaptasi dengan era revolusi industri 4.0,” ujar Putu.

Transformasi digital juga membuka peluang inovasi produk dan layanan baru, memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen minyak sawit utama yang berkelanjutan. Transparansi data yang lebih baik akan menambah kepercayaan konsumen global dan memperkuat daya saing produk sawit di pasar ekspor.

Dukungan Pemerintah dan Pelaku Industri

Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan kolaborasi aktif dengan pelaku industri serta mitra teknologi, Kemenperin yakin industri kelapa sawit nasional dapat bertransformasi digital secara menyeluruh. Hal ini penting untuk menghadapi tantangan global sekaligus mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional.

Putu menegaskan, “Kami optimistis bahwa dengan implementasi sistem digital ini, industri kelapa sawit akan semakin maju, produktif, dan berdaya saing tinggi.”

Dengan digitalisasi yang terus dikembangkan, industri kelapa sawit Indonesia diharapkan tidak hanya mampu menjaga keberlanjutan dan efisiensi, tetapi juga menjadi motor penggerak utama perekonomian nasional menuju era industri 4.0.

Terkini

Teknologi HPAL Dorong Transformasi Nikel Bernilai Tinggi

Kamis, 18 September 2025 | 15:49:27 WIB

KUR BSI 2025: Cara Pengajuan Mudah, Syarat dan Manfaat

Kamis, 18 September 2025 | 15:48:56 WIB

Simulasi Angsuran KUR BCA 2025, Syarat dan Keunggulannya

Kamis, 18 September 2025 | 15:48:09 WIB

Update Harga Emas Antam Pegadaian, Peluang Investasi Aman

Kamis, 18 September 2025 | 15:47:33 WIB