JAKARTA - Kesehatan lansia menjadi faktor penting dalam menciptakan generasi yang tidak hanya sehat, tetapi juga produktif di usia tua. Seiring bertambahnya usia, kondisi fisik dan mental lansia cenderung mengalami penurunan. Oleh karena itu, perhatian terhadap kesehatan lansia tidak hanya penting untuk menjaga kualitas hidup mereka, tetapi juga untuk memastikan bahwa mereka tetap aktif dan berdaya di masyarakat.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lumowa dan Rayanti , seperti yang dilaporkan dalam situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, semakin bertambahnya usia, maka semakin besar pula risiko gangguan kesehatan yang dialami oleh lansia. Penurunan kualitas hidup tersebut dapat terjadi jika tidak ada upaya untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan mereka.
Apa Itu Kesehatan Lansia?
Kesehatan lansia adalah upaya untuk mengoptimalkan potensi lansia agar dapat menjaga kesehatan fisik dan mental mereka sepanjang hayat. Proses ini mencakup kemampuan lansia untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi seiring bertambahnya usia, baik dalam aspek fisik, mental, sosial, finansial, spiritual, maupun lingkungan. Lansia yang sehat adalah lansia yang tidak hanya mampu menjaga kesehatannya, tetapi juga dapat berperan aktif di masyarakat, menjaga kemandirian, dan menikmati hidup dengan kualitas yang baik.
“Seiring bertambahnya usia, kondisi fisik dan mental lansia memang rentan mengalami penurunan. Namun, jika mereka mendapatkan perhatian yang tepat, baik dalam hal kesehatan fisik, mental, dan sosial, lansia dapat tetap sehat, berdaya, dan produktif,” ungkap Dr. Lumowa, peneliti kesehatan lansia.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Lansia
Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesehatan lansia, baik dari dalam tubuh maupun dari lingkungan sekitarnya. Di antaranya adalah:
Faktor keturunan (genetik): Faktor ini mempengaruhi predisposisi seseorang terhadap penyakit tertentu. Lansia dengan riwayat keluarga yang memiliki penyakit kronis, seperti hipertensi atau diabetes, lebih berisiko mengalami masalah kesehatan serupa.
Lingkungan fisik dan sosial: Kondisi lingkungan tempat tinggal, termasuk akses terhadap fasilitas kesehatan dan interaksi sosial yang terbuka, sangat mempengaruhi kesejahteraan lansia. Lansia yang tinggal di lingkungan yang mendukung cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Karakteristik lansia: Faktor seperti jenis kelamin, etnis, pendidikan, dan status sosial ekonomi juga berperan besar dalam kesehatan lansia. Lansia dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan akses finansial yang baik memiliki peluang lebih besar untuk menjaga kesehatannya.
Perilaku hidup sehat: Gaya hidup sehat seperti pola makan yang baik, olahraga rutin, serta menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berkontribusi besar pada kualitas hidup lansia.
Masalah Kesehatan yang Sering Dihadapi Lansia
Seiring bertambahnya usia, lansia kerap menghadapi berbagai masalah kesehatan yang mempengaruhi kualitas hidup mereka. Beberapa masalah kesehatan yang sering dialami oleh lansia antara lain:
Berkurangnya kemampuan gerak: Penurunan kekuatan otot dan sendi dapat mengganggu mobilitas lansia, meningkatkan risiko cedera, serta memengaruhi kemandirian mereka dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Risiko jatuh dan patah tulang: Keseimbangan tubuh yang menurun serta penurunan massa tulang meningkatkan risiko jatuh dan patah tulang pada lansia.
Masalah akibat tindakan medis: Lansia yang sering mendapatkan perawatan medis, baik rawat inap maupun rawat jalan, berisiko mengalami efek samping atau komplikasi dari tindakan medis tersebut.
Mengompol atau ketidakmampuan menahan keinginan buang air kecil: Masalah inkontinensia atau ketidakmampuan mengendalikan buang air kecil adalah keluhan umum yang dapat memengaruhi kenyamanan dan kepercayaan diri lansia.
Konstipasi (gangguan buang air besar): Gangguan pencernaan seperti sembelit sering terjadi pada lansia, yang dapat disebabkan oleh pola makan yang kurang serat, kurangnya aktivitas fisik, atau konsumsi obat-obatan tertentu.
Infeksi: Sistem kekebalan tubuh lansia yang menurun membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi, baik itu infeksi saluran pernapasan maupun infeksi lainnya.
Gangguan fungsi indera: Penurunan fungsi indera, seperti pendengaran dan penglihatan, dapat membatasi kemampuan lansia untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan mengurangi kualitas hidup mereka.
Kekurangan gizi: Lansia seringkali mengalami kekurangan gizi karena perubahan nafsu makan, kesulitan mengunyah, atau ketidakmampuan untuk menyiapkan makanan yang sehat.
Gangguan tidur: Banyak lansia mengalami gangguan tidur seperti insomnia atau gangguan tidur lainnya yang dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental mereka.
Gangguan fungsi kognitif: Penurunan fungsi otak yang terkait dengan usia, seperti demensia atau Alzheimer, dapat memengaruhi kemampuan berpikir dan mengingat lansia.
Isolasi sosial: Lansia yang mengalami kesepian atau isolasi sosial lebih rentan terhadap gangguan mental, seperti depresi, serta dapat menurunkan kualitas hidup mereka.
Gangguan fungsi imun: Sistem kekebalan tubuh yang melemah seiring bertambahnya usia membuat lansia lebih rentan terhadap penyakit infeksi dan kondisi medis lainnya.
Gangguan fungsi seksual: Penurunan hormon dan masalah kesehatan lainnya dapat menyebabkan gangguan seksual pada lansia, yang seringkali tidak dibicarakan secara terbuka.
Berkurangnya kemampuan keuangan: Lansia yang tidak memiliki penghasilan tetap atau jaminan sosial yang memadai dapat menghadapi masalah keuangan, yang berdampak pada kemampuan mereka untuk mengakses perawatan kesehatan yang baik.
Investasi pada Kesehatan Lansia
Perhatian terhadap kesehatan lansia adalah investasi jangka panjang bagi masa depan. Dengan memberikan perhatian lebih pada kesehatan lansia, kita tidak hanya menjaga kualitas hidup mereka, tetapi juga mengurangi beban sosial dan ekonomi yang ditanggung oleh keluarga dan negara.
"Perawatan kesehatan yang baik untuk lansia bukan hanya tentang mengobati penyakit, tetapi juga tentang pencegahan dan pemberdayaan mereka agar tetap produktif. Lansia yang sehat dan mandiri dapat memberikan kontribusi besar kepada masyarakat," jelas Dr. Rayanti, seorang ahli kesehatan lansia.
Dalam rangka menjaga kesehatan lansia, penting bagi semua pihak untuk berperan aktif, mulai dari keluarga, masyarakat, hingga pemerintah, dalam menciptakan lingkungan yang mendukung serta memberikan akses yang lebih baik terhadap pelayanan kesehatan. Seiring bertambahnya usia, kesehatan lansia harus menjadi prioritas utama bagi kita semua.